MANAJEMEN
LAYANAN KHUSUS KAFETARIA SEKOLAH
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah
Manajemen Layanan
Khusus
Yang dibina oleh Bapak
Wildan Zulkarnain, S.Pd, M.Pd
Oleh
Dian
Laili Eka P 130131613847
Indah
Kasih Vorina 130131600345
Ria
Rovita Sari 130131613816

UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September
2015
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar
Belakang ……………………………………………………. 1
B. Rumusan
Masalah ……………………………………………………. 1
C. Tujuan
……………………………………………………………. 1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian
Manajemen Layanan Khusus …………………………… 2
B. Pengertian
Kafetaria Sekolah …………………………… 2
C. Tujuan
Kafetaria Sekolah ……………………………………. 3
D. Sasaran pasar Kafetaria Sekolah ……………………………. 4
E. Langkah-langkah
Mendirikan Kafetaria Sekolah ……………. 6
BAB III
Penutupan
A. Kesimpulan …………………………………………………… 13
B. Saran …………………………………………………………… 13
DAFTAR RUJUKAN …………………………………………………… 14
LAMPIRAN …………………………………………………………………… 15
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Layanan kafetaria
merupakan salah satu layanan khusus yang ada di sekolah.Keberadaannya dirasa
cukup penting karena dengan layanan
tersebut dapat menunjang kebutuhan semua personel sekolah, terutama kebutuhan
makan dan minum. Dengan pengadaan layanan kafetaria diharapkan dapat membantu
personel sekolah terutama PD, agar proses belajarnya bisa berjalan dengan baik
dan tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
Dengan dimikian, keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk
memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa
tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan
nilai-nilai lainnya. Di sinilah letak arti penting manajemen kantin
sekolah sebagai salah satu substansi
manajemen sekolah. Untuk memberikan pandangan betapa pentingnya manajemen
kafetaria dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran maka akan kami
sajikan beberapa teori menurut ahli.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud Majemen Layanan Khusus?
2. Apa
yang dimaksud dengan Kafetaria Sekolah?
3. Apa
manfaat dari Kafetaria Sekolah?
4. Siapa
sasaran pasar dari Kafetaria Sekolah?
5. Bagaimana
langkah-langkah membangun atau mendirikan Kafetaria Sekolah?
C. Tujuan
1. Memahami
apa yang dimaksud Manajemen Layanan Khusus di Sekolah.
2. Memahami
apa yang dimaksud Kafetaria Sekolah.
3. Mengetahui
apa tujuan dari Kafetaria Sekolah.
4. Mengetahui
siapa sasaran dari Kafetaria Sekolah.
5. Memahami
langkah-langkah mendirikan Kafetaria Sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen Layanan Khusus
Menurut
Agustina (2012), manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk
mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan peserta didik di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di sekolah dengan
maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga berusaha agar peserta didik
senantiasa berada dalam keadaan baik, baik disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya.
Sehingga
dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen layanan khusus adalah suatu proses
kegiatan memberikan layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang
kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efisien. Implementasi manajemen layanan khusus yang
dilakukan sekolah salah satunya manajemen kafetaria sekolah. Mengingat kafetaria merupakan salah satu unit yang
memberikan layanan pada peserta didik, dengan maksud memenuhi
dan menunjang proses pembelajaran di sekolah, diantaranya melayani kebutuhan peserta didik ketika
merasa haus atau lapar ketika
selesai mengikuti pembelajaran di kelas. Maka dari
itu kafetaria perlu dikelola
dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan
peserta didik dengan kualitas yang baik.
B. Pengertian
Kafetaria Sekolah
Menurut
Suparyanto (2003 : 2) mengatakan bahwa kafetaria
sekolah adalah usaha
yang menyediakan kebutuhan para siswa dan guru berupa makanan berat, makanan ringan dan minuman, alat tulis dan perlengkapan sekolah yang dioperasionalkan di dalam
lingkungan sekolah.
Ada
tiga pokok pikiran yang terdapat pada pengertian kafetaria diatas menurut
Suparyanto (2003 : 2), yaitu :
1.
Pasar sasaran kafetaria adalah para siswa dan guru
2.
Alat pemuas kebutuhan yang disediakan
bagi pasar sasaran berupa makan berat,
makanan ringan dan minuman serta alat
tulis dan atau perlengkapan sekolah.
3.
Lokasi kafetaria adalah di dalam lingkungan sekolah.
Sehingga
dengan begitu kafetaria merupakan pelayanan khusus yang menyediakan makanan dan
minuman untuk para siswa dan staf sekolah lainnya. Dengan harapan siswa tidak
akan keluar komplek sekolah selama waktu istirahat. Layanan kantin
atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang
berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil
sekolah.
C. Tujuan
Kafetaria Sekolah
Kafetaria sekolah merupakan suatu komponen yang penting dan merupakan bagian yang integral dari program pendidikan di sekolah. Sebagaian besar sekolah
menyajikan fasilitas kafetaria untuk
membantu program sekolah secara menyeluruh. Sekolah harus dapat menggunakan
kafetaria sebagai suatu upaya sekolah
yang sangat bernilai bagi tujuan-tujuan sekolah seperti kesehatan, efektivitas
sosial, efisiensi ekonomi, hubungan-hubungan kelompok. Untuk mengusahakan ini, staf sekolah, murid, dan
orang tua harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam belajar yang secara
tidak langsung diberikan dari usaha layanan program kafetaria.
Dari penjelasan kafetaria sekolah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi kafetaria sekolaha adalah, sebagai berikut:
1. Membantu
pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan
makanan yang sehat, bergizi, dan praktis
2. Mendorong
siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang
3. Untuk
memberikan pelajaran sosial kepada siswa
4. Memperlihatkan
kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan seseorang
5. Memberikan
bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi
secara nyata
6. Mengajarkan
penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di masyarakat
7. Sebagai
tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah dan tempat
menunggu apabila ada jam-jam kosong.
Berhubungan
dengan tujuan dan fungsi kafetaria diatas, maka sekolah harus menyediakan
kafetaria yang bersih, menyenangkan, luas, menarik, tenang, dan tertib. Karena
banyak kita ketahui bahwa sekolah-sekolah tidak begitu memfokuskan kafetaria
sebagai salah satu tempat yang sangat penting di sekolah. Terkadang sekolah
hanya membangun kafetaria yang sangat kecil bahkan tidak seimbang dengan jumlah
warga yang ada di sekolah. Begitupun juga penataan meja atau kursi, penataan
kursi dan meja sangat penting agar warga sekolah saat berkunjung di kafetaria
bisa merasa nyaman, baik saat makan ataupun hanya sekedar berdiskusi atau
mengobrol.
D. Sasaran
Pasar Kafetaria Sekolah
Para ahli di bidang pemasaran menyatakan bahwa bisnis
yang baik adalah bisnis yang menawarkan sesuatu yang dibutuhkan oleh konsumen atau dengan kata lain suatu bisnis digulirkan jika ada pasar yang membutuhkannya dan jangan sekali-kali
mengoperasionalisasikan bisnis jika tidak ada pasar sasaran yang akan dicapai.
Pada umumnya para siswa akan memerlukan produk
pemuas kebutuhan pada saat-saat tertentu, yaitu:
1. Pagi
hari sebelum jam pelajaran dimulai
Pada
saat ini para siswa yang bersekolah pagi, baru tiba di sekolah dan tidak menutup
kemungkinan mereka tidak sempat makan pagi di rumah,
sehingga memerlukan makanan pengganti yang tentunya disediakan oleh kafetaria sekolah.
2. Pada
saat istirahat
Para
siswa setelah mengikuti beberapa jam pelajaran
mendapatkan kesempatan beristirahat. Waktu istirahat ini dimiliki baik oleh para siswa yang
bersekolah pagi maupun sore hari. Pada umumnya sambil beristirahat
mereka menginginkan makanan atau minuman tertentu untuk mengganjal perutnya
agar kembali dapat berkonsentrasi belajar pada sisa waktu berikutnya.
Sehubungan dengan adanya tersebut maka kafetaria sekolah menyediakan produk pemuas kebutuhan mereka.
3. Pada
saat pergantian “ship”
Pada
saat ini para siswa yang bersekolah pagi hari
selesai mengikuti keseluruhan jam belajar dan para siswa yang bersekolah baru akan
memulai jam pelajaran pertama.
4. Selepas
jam pelajaran olahraga
Selesai
mengikuti pelajaran olahraga para siswa merasa haus dan lapar. Sisa waktu
jam pelajaran olahraga sebelum memasuki
jam pelajaran berikutnya dimanfaatkan untuk menghilangkan rasa haus dan lapar agar stamina mereka kembali
prima.
5. Incidental
time
Kadang-kadang
para siswa memiliki
waktu luang yang
tidak terduga misalnya guru tidak dapat hadir ke kelas
tapi tidak ada tugas atau tidak ada guru pengganti, sehingga jam pelajaran tersebut
menjadi kosong. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan para guru dan kepala sekolah melaksanakan
“rapat kerja” sehingga pada jam tertentu, para siswa dibebaskan dari
pelajarannya.
Sama
halnya dengan para siswa, para guru mempunyai waktu tertentu dimana mereka akan memerlukan
kafetaria sekolah sebagai salah satu alternative pemenuhan kebutuhan. Para guru memerlukan
kafetaria sekolah pada saat
sebagai berikut:
1.
Pagi hari
Sama
halnya dengan para siswa, sebagian guru berangkat
ke sekolah untuk mengajar pada jam pelajaran pertama mungkin tidak sempat
makan pagi di
rumah, sehingga memerlukan makanan yang
disediakan oleh kafetaria sekolah.
2.
Saat menunggu jam mengajar
Pada
umumnya terdapat selang waktu antara mengajar pada jam tertentu
dengan jam berikutnya. Sambil menunggu tibanya jam mengajar
tersebut guru kadang-kadang merasa lapar
atau haus sehingga
memerlukan makanan dan minuman.
3.
Pada saat pergantian “ship”
Banyak
guru yang mengajar
murid-murid baik pada ship pagi maupun sore.
Para guru setelah selesai melaksanakan tugasnya pada ship pagi dan sebelum memasuki ship sore tentunya mulai merasa lapar
dan haus karena saat tersebut merupakan waktu untuk makan siang.
4.
Incidental time
“Incidental
time” merupakan waktu yang tak
terduga sebelumnya ataupun waktu yang terjadi
hanya saat tertentu, dimana para guru akan memerlukan makanan atau minuman yang disediakan oleh kafetaria sekolah, misalnya pada saat guru dan kepala sekolah mengadakan rapat kerja, umumnya diperlukan konsumsi.
Kafetaria
sekolah
menjadi sangat penting
peranannya terutama bagi siswa
dan guru yang
mengajar di dalam
lingkungan sekolah. Pengertian di dalam lingkungan sekolah adalah area
di dalam sekolah yang mencakup
bangunan, lapangan upacara, lapangan olahraga, mushollah, dan lain-lain yang pada
umumnya dibatasi benteng atau pagar terhadap lingkungan luar sekolah.
E. Langkah-langkah
Mendirikan Kafetaria Sekolah
1. Perencanaan
(Planning)
Berikut
ini adalah langkah yang harus
dipersiapkan untuk mendirikan kafetaria sekolah yaitu:
a) Mencari
sekolah yang layak
Beberapa sekolah akan lebih menguntungkan
daripada sekolah yang lainnya untuk menjalankan bisnis kafetaria
sekolah. Jenis sekolah
ini dapat berupa SMP maupun
SMA. Kriteria sekolah yang layak yakni:
1) Jumlah
siswa di sekolah tersebut banyak
Para siswa terdiri dari
siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, masing-masing kelas mencakup beberapa ruang, misalnya siswa kelas 1 terdiri dari
kelas 1A sampai kelas 1H, dst. Jumlah siswa
yang banyak ini jelas akan lebih
menguntungkan bagi kafetaria sekolah karena jumlah siswa yang
akan membeli produk kafetaria juga banyak.
2) Proses
belajar mengajar terdiri dari ship
pagi dan sore.
Tidak semua sekolah
melaksanakan proses belajar-mengajar dalam dua ship, banyak
diantaranya yang hanya
satu ship di pagi hari karena jumlah
siswa di sekolah tersebut tidak terlalu banyak. Panjangnya waktu para siswa
dan guru berada di sekolah akan memberikan probabilitas yang tinggi
bagi mereka memerlukan makanan, minuman
di kafetaria sekolah.
3) Daya
beli para siswa dan guru tinggi.
Daya beli maksudnya kemampuan para siswa dan guru sebagai pasar sasaran
kafetaria untuk memenuhi kebutuhan
mereka berupa makanan dan minuman yang tercermin dari banyaknya uang yang
dimiliki mereka. Tidak mudah untuk mengetahui daya beli pasar sasaran ini tetapi
sebagai pendekatannya antara lain kita dapat mempertimbangkan status sekolah
yang bersangkutan.
4) Banyak
kegiatan ekstrakurikuler di sekolah yang bersangkutan.
Kegiatan
ekstrakurikuler bagi para siswa dilaksanakan di luar jam belajar. Para siswa
pagi melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler pada sore hari dan para
siswa sore melaksanakan ekstrakurikuler pada pagi hari. Semakin lama para siswa
berada di sekolah maka semakin besar kemungkinan mereka untuk memerlukan
makanan atau minuman, apalagi kegiatan
ekstrakurikuler yang mereka ikuti berupa cabang olahraga yang cukup menguras
energy.
b) Melakukan
“lobbying” terhadap pihak sekolah.
“Lobbying” maksudnya mengadakan
pembicaraan dengan kepala
sekolah atau bagian humas sekolah yang
bersangkutan tentang maksud kita untuk bekerja sama dengan mereka. Kepala sekolah atau bagian humas
adalah orang yang sangat penting guna memperlancar rencana mendirikan kafetaria sekolah. Sehubungan dengan itu kita harus sabar mencari waktu dan tempat
yang tepat agar dapat bertemu dengan
mereka. Bila mana perlu disampaikan pemberitahuan terlebih dahulu bahwa kita akan dating atau
tanyakan kapan mereka mempunyai waktu menerima kehadiran kita. Setelah kepala sekolah atau bagian humas memberikan jadwal pertemuan, kita jangan
sekali-kali datang terlambat apalagi tidak hadir tanpa alasan memberikan kesan
tidak baik.
c) Memilih
dan mengadakan produk.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
baik yang berwujud untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk
yang dapat ditawarkan ke pasar tersebut beraneka ragam yaitu barang, jasa, pengalaman, orang, tempat, organisasi, informasi, dan gagasan. Produk yang pada umumnya ditawarkan di kafetaria berupa
produk berwujud. Sehubungan jenis produk
sangat beraneka ragam kita harus
memilih produk yang paling tepat dan benar-benar dibutuhkan oleh pasar sasaran kafetaria sekolah.
d) Tata
letak
Tata letak barang-barang
dan pengaturan ruangan kafetaria sekolah yang baik akan mempermudah proses kerja. Dengan demikian harus diposisikan secara tepat, dimana letak
dapur, letak etalase untuk menyimpan
makanan ringan, kassa tempat konsumen melakukan pembayaran atas produk yang dibeli, serta di
mana letak kursi-kursi tempat konsumen
duduk saat menikmati makanan dan minuman
di kafetaria sekolah.
2. Pengorganisasian
(Organizing).
Uraian
jabatan sangat penting bagi sebuah
organisasi bisnis termasuk kafetaria
sekolah. Isi uraian jabatan antara lain sebagai berikut:
a)
Jenis jabatan
b)
Tugas utama
c)
Atasan langsung
d)
Waktu untuk
melaksanakan tugas
e)
Kondisi pekerjaan dan resiko yang mungkin terjadi
f)
Jumlah karyawan
g)
Peralatan yang
diperlukan
h)
Gaji
i)
Dan lain-lain
Uraian
jabatan mempunyai banyak fungsi antara lain untuk
membimbing dan mengarahkan setiap
karyawan dalam melaksanakan tugasnya
masing-masing serta menjadi sarana bagi atasan untuk menilai hasil kerja karyawan.
Demikian
halnya dengan kafetaria sekolah, bila memiliki uraian jabatan akan mempermudah manajer untuk mengarahkan setiap karyawan
baik pramuniaga, kasir, juru masak, dan
lain-lain sesuai posisi mereka. Uraian jabatan juga bermanfaat bagi setiap karyawan untuk mengetahui apa yang menjadi tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya masing-masing serta kepada siapa ia harus memberikan laporan tentang pekerjaannya. Dengan adanya uraian jabatan dapat mencegah terjadinya satu karyawan dengan karyawan lainnya saling mengandalkan atau saling mengabaikan pekerjaannya karena uraian jabatan inilah yang
membatasi mana yang merupakan pekerjaan seorang karyawan dan mana yang merupakan pekerjaan karyawan lainnya.
Maju
mundurnya kafetaria sekolah turut dipengaruhi oleh
kualifikasi dari setiap karyawan. Beberapa hal yang turut mempengaruhi
kualifikasi seseorang untuk diperkejakan di kafetaria sekolah adalah:
a) Pengalaman
Alangkah baiknya bila
karyawan yang direkrut dan diperkerjakan
di kafetaria sekolah memiliki pengalaman kerja di kafetaria sekolah lainnya atau tempat pekerjaan lain yang ada kesamaan dengan kafetaria sekolah.
1) Kemampuan
Kemampuan disini
tentunya sesuai dengan posisinya di kafetaria sekolah misalnya jika posisinya sebagai seorang kasir sebaiknya ia mempunyai kemampuan untuk mengoperasionalkan mesin
hitung. Jika posisinya sebagai juru masak tentunya ahli memasak makanan yang akan dijual di kafetaria
sekolah.
2) Motivasi
Motivasi akan mendorong semangat kerja karyawan. Tidak jarang karyawan yang bekerja hanya sekedar ingin mengisi waktu luang atau agar tidak diolok-olok sebagai seorang pengangguran oleh orang lain sehingga prestasi
kerjanya tidak sebaik orang yang mempunyai motivasi kerja tinggi dan mencintai pekerjaannya.
3) Pendidikan
Pendidikan
untuk posisi tertentu menjadi salah satu
syarat utama misalnya seseorang kasir kafetaria
sekolah minimum harus tamat SMA.. Pada prinsipnya spesifikasi jabatan akan membantu pemilik atau manajer kafetaria sekolah untuk tidak salah
memperkerjakan orang di kafetaria
sekolah.
3. Pelaksanaan
(Actuating).
Ada
beberapa hal penting dalam pelaksanaan kafetaria sekolah yang perlu
diperhatikan, antara lain:
a) Waktu
buka kafetaria sekolah
Pasar sasaran kafetaria sekolah adalah para siswa dan guru,
maka kafetaria sekolah sebaiknya sudah dibuka pada saat mereka tiba di sekolah,
supaya jika ada diantara
mereka yang memerlukan produk tertentu dapat membelinya di
kafetaria sekolah. Waktu buka kafetaria sekolah yang lebih awal ini juga
penting bagi mereka yang akan
mengantarkan produk yang
akan dijual di kafetaria sekolah terutama makanan ringan dari masyarakat di sekitar sekolah.
b) Kebersihan
kafetaria sekolah
Tak ada konsumen yang merasa
nyaman menikmati makanan atau minuman di tempat kotor.
Sehubungan dengan itu sambil menunggu konsumen dating setiap karyawan harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan termasuk kebersihan kafetaria sekolah.
c) Pelayanan
kepada konsumen
Para
konsumen mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda-beda. Setiap karyawan kafetaria sekolah hendaknya memberikan pelayanan sebaik-baiknya. Konsumen mana yang harus dilayani terlebih dahulu, tidak lupa selalu bersikap
ramah kepada setiap konsumen, mudah memberikan salam dan membiasakan diri
mengucapkan terima kasih terutama
setelah konsumen melakukan transaksi.
d) Memahami
jadwal kafetaria sekolah
Jadwal kerja kafetaria
sekolah harus disesuaikan dengan jadwal
kegiatan sekolah, oleh karena itu harus
memahami betul jadwal kegiatan
sekolah yang bersangkutan. Pada saat tertentu kafetaria sekolah tidak terlalu sibuk,
kesempatan ini harus dimanfaatkan untuk mempersiapkan
sedemikian rupa segala sesuatu yang
diperlukan konsumen pada saat mereka
memerlukannya. Pada saat lainnya kafetaria sekolah akan sibuk
melayani para konsumen terutama saat
istirahat belajar, maka setiap karyawan harus cekatan melayani mereka. Salah satu contoh jadwal kafetaria
sekolah yang disesuaikan dengan jadwal kegiatan
dapat dilihat di Tabel 1.1 (lampiran).
4. Pengawasan
(Controlling).
Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan pencatatan/akuntansi. Aktivitas pengumpulan,
pemrosesan, pelaporan, penganalisaan, penginterpretasian, dan perkiraan informasi keuangan. Manfaat melakukan pencatatan/akuntansi antara lain sebagai berikut:
a) Alat
untuk melakukan perencanaan dan kebijakan pada masa yang akan dating
b) Tolok
ukur jenis kinerja bisnis
c) Laporan
tertulis kepada pihak yang membutuhkan
d) Salah
satu kelengkapan untuk mengajukan kredit
Ada
beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pencatatan
pada kafetaria sekolah antara lain:
a) Pemasukan
dan pengeluaran uang kafetaria
sehari-hari.
Data ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu alat ukur kinerja
kafetaria sekolah dan juga turut membantu kebijakan konvensasi bagi para karyawan.
b) Pemasukan
dan pengeluaran produk sehari-hari.
Catatan
yang dilakukan termasuk di dalamnya pencatatan produk titipan dari pihak ketiga, sehingga
memudahkan pembayaran pada saat pihak
pemilik produk tersebut datang untuk melakukan
penagihan.
c) Persediaan
produk kafetaria sekolah
Hal ini penting
terutama sebagai alat bantu untuk melakukan kebijakan pembelian pengadaan produk.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
layanan khusus adalah suatu proses
kegiatan memberikan layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran bisa tercapai secara efektif dan efisien. Implementasi manajemen layanan khusus yang
dilakukan sekolah salah satunya manajemen kafetaria sekolah. Kafetaria sekolah sendiri merupakan suatu usaha yang menyediakan kebutuhan para siswa dan guru berupa makanan berat, makanan ringan dan minuman, alat tulis dan perlengkapan sekolah yang dioperasionalkan di dalam lingkungan sekolah.
Tujuan
dan fungsi kafetaria diatas, maka sekolah harus menyediakan kafetaria yang bersih, menyenangkan, luas,
menarik, tenang, dan tertib. Karena banyak kita ketahui bahwa sekolah-sekolah
tidak begitu memfokuskan kafetaria sebagai salah satu tempat yang sangat penting di sekolah.Langkah-langkah mendirikan
kafetaria sekolah meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),
pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
B. Saran
Dengan
mempelajari manajemen kafetaria sekolah diharapkan pembaca dapat
mengimplementasikan hal tersebut agar kafetaria sekolah dapat dikelola dengan
baik dan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu juga dapat
menjamin mutu serta kualitas yang disajikan di kafetaria untuk menjaga
kesehatan peserta didik atau guru serta pembeli di lingkungan sekolah.
Daftar Rujukan
Suparyanto, Wachyu.2003. Mendirikan Usaha Kantin
Sekolah. Bandung: Alfabeta
Anandaamin.
2015. Manajemen Layanan Khusus. (Online). (https://manajemenlayanankhusus.wordpress.com/category/bidang-bidang-manajemen-layanan-khusus/layanan-kafeteria-kantin-sekolah/), diakses 29 Agustus 2015
Mustiningsih.
2005.Manajemen Layanan Khusus. Manajemen
Pendidikan, 23(4): 347-350
Sudrajat,
Akhmad. 2010. Mengelola Kantin Sekolah. (Online). (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/06/03/tentang-kantin-sekolah/), diakses pada 29 Agustus 2015
Tjiptono,
Fandy dan Chandra, Gregorius. 2007. Service, Quality& Satisfaction. Yogyakarta:
Andi
Alvionita,
Linda. 2013. Pengelolaan Kafetaria Sekolah. (Online). (https://alvionitalinda.wordpress.com/2013/06/02/pengelolaan-kafetaria-sekolah/), diakses 29 Agustus 2015
Lampiran
Tabel 1.1 Jadwal kerja kafetaria sekolah
|
Waktu
|
Kegiatan
Sekolah
|
Kegiatan
Kafetaria Sekolah
|
|
06.00-07.15
|
Siswa dan guru tiba
di sekolah
|
Buka, persiapan, dan
pelayanan konsumen
|
|
07.15-07.55
|
Pelajaran 1
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
07.55-08.35
|
Pelajaran 2
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
08.35-09.15
|
Pelajaran 3
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
09.15-09.55
|
Pelajaran 4
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
09.55-10.10
|
Istirahat
|
Pelayanan konsumen
|
|
10.10-10.50
|
Pelajaran 5
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
10.50-11.30
|
Pelajaran 6
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
11.30-12.10
|
Pelajaran 7
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
12.10-12.30
|
Pergantian ship
|
Pelayanan konsumen
|
|
12.30-13.10
|
Pelajaran 1
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
13.10-13.50
|
Pelajaran 2
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
13.50-14.30
|
Pelajaran 3
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
14.30-15.10
|
Pelajaran 4
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
15.10-15.25
|
Istirahat
|
Pelayanan konsumen
|
|
15.25-16.05
|
Pelajaran 5
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
16.05-16.45
|
Pelajaran 6
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
16.45-17.25
|
Pelajaran 7
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|
|
17.25-18.00
|
Bubar
|
Persiapan dan
pelayanan konsumen
|