Kamis, 12 Mei 2016

manajemen layanan khusus kafetaria sekolah



MANAJEMEN LAYANAN KHUSUS KAFETARIA SEKOLAH


MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Layanan Khusus
Yang dibina oleh Bapak Wildan Zulkarnain, S.Pd, M.Pd


Oleh

Dian Laili Eka P                      130131613847
Indah Kasih Vorina                130131600345
Ria Rovita Sari                        130131613816








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
September 2015

DAFTAR ISI


                                                                                                                              Halaman
DAFTAR ISI             ……………………………………………………………..  ii
BAB I             Pendahuluan
A.    Latar Belakang      …………………………………………………….   1
B.     Rumusan Masalah …………………………………………………….   1
C.     Tujuan       …………………………………………………………….   1
  
BAB II  Pembahasan
A.    Pengertian Manajemen Layanan Khusus ……………………………    2
B.     Pengertian Kafetaria Sekolah                   ……………………………    2
C.     Tujuan Kafetaria Sekolah             …………………………………….   3
D.    Sasaran  pasar Kafetaria Sekolah              …………………………….   4
E.     Langkah-langkah Mendirikan Kafetaria Sekolah             …………….   6

BAB III Penutupan
A.    Kesimpulan           ……………………………………………………    13
B.     Saran         ……………………………………………………………    13

DAFTAR RUJUKAN          ……………………………………………………    14
LAMPIRAN  ……………………………………………………………………    15       





                                                                                                                                             


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar  Belakang
Layanan kafetaria merupakan salah satu layanan khusus yang ada di sekolah.Keberadaannya dirasa cukup penting  karena dengan layanan tersebut dapat menunjang kebutuhan semua personel sekolah, terutama kebutuhan makan dan minum. Dengan pengadaan layanan kafetaria diharapkan dapat membantu personel sekolah terutama PD, agar proses belajarnya bisa berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
Dengan dimikian, keberadaan kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum siswa semata, namun juga dapat  dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya. Di sinilah letak arti penting manajemen kantin sekolah sebagai  salah satu substansi manajemen sekolah. Untuk memberikan pandangan betapa pentingnya manajemen kafetaria dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran maka akan kami sajikan beberapa teori menurut ahli.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Majemen Layanan Khusus?
2.      Apa yang dimaksud dengan Kafetaria Sekolah?
3.      Apa manfaat dari Kafetaria Sekolah?
4.      Siapa sasaran pasar dari Kafetaria Sekolah?
5.      Bagaimana langkah-langkah membangun atau mendirikan Kafetaria Sekolah?

C.     Tujuan
1.      Memahami apa yang dimaksud Manajemen Layanan Khusus di Sekolah.
2.      Memahami apa yang dimaksud Kafetaria Sekolah.
3.      Mengetahui apa tujuan dari Kafetaria Sekolah.
4.      Mengetahui siapa sasaran dari Kafetaria Sekolah.
5.      Memahami langkah-langkah mendirikan Kafetaria Sekolah.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian  Manajemen  Layanan  Khusus
Menurut Agustina (2012), manajemen layanan  khusus di sekolah pada dasarnya dibuat untuk  mempermudah atau  memperlancar  pembelajaran, serta diselenggarakan  di sekolah dengan  maksud  untuk  mempermudah atau  memperlancar  pembelajaran, serta dapat memenuhi  kebutuhan  peserta didik di sekolah. Pelayanan  khusus diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam  rangka pencapaian  tujuan  pendidikan sekolah. Pendidikan di sekolah  antara lain juga berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan baik, baik disini menyangkut aspek jasmani  maupun  rohaninya.
Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan  bahwa  manajemen  layanan  khusus adalah  suatu  proses  kegiatan memberikan  layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan  pembelajaran bisa tercapai secara efektif  dan efisien. Implementasi  manajemen  layanan  khusus  yang  dilakukan  sekolah  salah  satunya manajemen  kafetaria sekolah. Mengingat  kafetaria merupakan salah  satu  unit  yang memberikan  layanan  pada  peserta  didik, dengan  maksud  memenuhi dan  menunjang proses  pembelajaran  di sekolah, diantaranya  melayani  kebutuhan  peserta  didik  ketika merasa haus  atau  lapar  ketika  selesai  mengikuti  pembelajaran  di kelas.  Maka  dari  itu kafetaria  perlu  dikelola dengan baik agar dapat memenuhi  kebutuhan  peserta didik dengan kualitas  yang  baik.

B.     Pengertian  Kafetaria  Sekolah
Menurut  Suparyanto (2003 : 2)  mengatakan  bahwa  kafetaria  sekolah  adalah  usaha yang  menyediakan  kebutuhan  para siswa dan guru berupa makanan  berat, makanan  ringan dan  minuman, alat tulis dan perlengkapan  sekolah yang dioperasionalkan di dalam lingkungan sekolah.

Ada tiga pokok pikiran yang terdapat pada pengertian kafetaria diatas menurut Suparyanto (2003 : 2),  yaitu :
1.         Pasar  sasaran kafetaria adalah  para siswa dan guru
2.         Alat pemuas kebutuhan yang disediakan bagi pasar sasaran  berupa makan berat, makanan ringan dan  minuman serta alat tulis dan atau perlengkapan sekolah.
3.         Lokasi  kafetaria adalah di dalam  lingkungan  sekolah.

Sehingga dengan  begitu  kafetaria merupakan  pelayanan khusus yang menyediakan makanan dan minuman untuk para siswa dan staf sekolah lainnya. Dengan harapan siswa tidak akan keluar komplek sekolah selama waktu istirahat. Layanan kantin  atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah.

C.     Tujuan Kafetaria Sekolah
Kafetaria  sekolah  merupakan  suatu  komponen  yang  penting  dan  merupakan bagian yang  integral  dari  program pendidikan di sekolah. Sebagaian  besar  sekolah menyajikan fasilitas  kafetaria untuk membantu program sekolah secara menyeluruh. Sekolah harus  dapat  menggunakan  kafetaria sebagai suatu upaya sekolah yang sangat bernilai bagi tujuan-tujuan sekolah seperti kesehatan, efektivitas sosial, efisiensi ekonomi, hubungan-hubungan  kelompok. Untuk  mengusahakan ini, staf sekolah, murid, dan orang tua harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam belajar yang secara tidak langsung diberikan dari usaha layanan program kafetaria.
Dari  penjelasan  kafetaria sekolah  diatas, maka dapat ditarik  kesimpulan  bahwa fungsi  kafetaria  sekolaha  adalah, sebagai berikut:
1.   Membantu  pertumbuhan  dan  kesehatan  siswa dengan  jalan  menyediakan  makanan yang  sehat, bergizi, dan praktis
2.   Mendorong siswa untuk  memilih  makanan yang cukup dan seimbang
3.   Untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa
4.   Memperlihatkan  kepada siswa bahwa  faktor emosi  berpengaruh  pada  kesehatan seseorang
5.   Memberikan bantuan dalam  mengajarkan  ilmu  gizi  secara  nyata
6.   Mengajarkan penggunaan  tata krama  yang benar dan sesuai dengan  yang berlaku di masyarakat
7.   Sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah dan tempat menunggu apabila ada jam-jam kosong.
Berhubungan dengan tujuan dan fungsi kafetaria diatas, maka sekolah harus menyediakan kafetaria yang bersih, menyenangkan, luas, menarik, tenang, dan tertib. Karena banyak kita ketahui bahwa sekolah-sekolah tidak begitu memfokuskan kafetaria sebagai salah satu tempat yang sangat penting di sekolah. Terkadang sekolah hanya membangun kafetaria yang sangat kecil bahkan tidak seimbang dengan jumlah warga yang ada di sekolah. Begitupun juga penataan meja atau kursi, penataan kursi dan meja sangat penting agar warga sekolah saat berkunjung di kafetaria bisa merasa nyaman, baik saat makan ataupun hanya sekedar berdiskusi atau mengobrol.

D.    Sasaran  Pasar Kafetaria Sekolah
Para ahli  di bidang  pemasaran menyatakan  bahwa  bisnis yang baik adalah bisnis yang  menawarkan  sesuatu  yang  dibutuhkan  oleh  konsumen  atau dengan kata lain suatu bisnis digulirkan  jika ada pasar  yang  membutuhkannya dan jangan sekali-kali mengoperasionalisasikan bisnis jika tidak ada pasar sasaran yang akan dicapai. Pada umumnya  para  siswa akan  memerlukan  produk  pemuas  kebutuhan  pada saat-saat tertentu, yaitu:
1.      Pagi  hari sebelum  jam  pelajaran  dimulai
Pada  saat  ini  para siswa yang  bersekolah  pagi, baru tiba di sekolah dan  tidak  menutup  kemungkinan  mereka tidak sempat makan pagi di rumah, sehingga memerlukan makanan  pengganti  yang  tentunya disediakan oleh  kafetaria  sekolah.
2.      Pada saat  istirahat
Para siswa setelah mengikuti beberapa jam  pelajaran  mendapatkan  kesempatan beristirahat. Waktu  istirahat  ini dimiliki baik oleh para siswa yang bersekolah pagi maupun  sore  hari. Pada umumnya  sambil  beristirahat  mereka  menginginkan  makanan atau  minuman tertentu untuk mengganjal perutnya agar kembali dapat berkonsentrasi belajar pada sisa waktu berikutnya. Sehubungan dengan  adanya tersebut maka  kafetaria sekolah  menyediakan  produk  pemuas kebutuhan mereka.


3.      Pada saat  pergantian “ship”
Pada saat ini para siswa yang  bersekolah  pagi  hari  selesai  mengikuti keseluruhan  jam  belajar dan  para  siswa yang  bersekolah  baru  akan  memulai  jam pelajaran  pertama.
4.      Selepas  jam  pelajaran  olahraga
Selesai  mengikuti  pelajaran  olahraga  para siswa merasa haus dan lapar. Sisa waktu jam pelajaran  olahraga sebelum memasuki jam pelajaran berikutnya dimanfaatkan untuk menghilangkan  rasa  haus dan  lapar agar stamina  mereka  kembali  prima.
5.      Incidental  time
Kadang-kadang  para  siswa  memiliki  waktu  luang  yang  tidak  terduga  misalnya guru tidak dapat hadir  ke  kelas  tapi  tidak ada tugas  atau  tidak ada guru  pengganti, sehingga jam pelajaran tersebut menjadi kosong. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan  para guru dan kepala sekolah melaksanakan “rapat kerja” sehingga pada jam tertentu, para siswa dibebaskan dari pelajarannya.
Sama halnya dengan  para  siswa, para guru  mempunyai waktu  tertentu dimana mereka  akan  memerlukan  kafetaria sekolah  sebagai salah satu  alternative  pemenuhan  kebutuhan. Para  guru  memerlukan  kafetaria sekolah  pada  saat  sebagai  berikut:
1.         Pagi hari
Sama halnya  dengan  para  siswa, sebagian  guru  berangkat  ke  sekolah  untuk mengajar  pada  jam pelajaran  pertama  mungkin  tidak  sempat  makan  pagi  di rumah, sehingga memerlukan  makanan yang disediakan  oleh  kafetaria sekolah.
2.         Saat menunggu  jam  mengajar
Pada umumnya terdapat  selang waktu  antara  mengajar  pada  jam  tertentu dengan  jam  berikutnya. Sambil  menunggu  tibanya  jam  mengajar  tersebut  guru kadang-kadang  merasa  lapar  atau  haus  sehingga  memerlukan  makanan dan minuman.
3.         Pada  saat  pergantian  “ship”
Banyak  guru  yang  mengajar  murid-murid  baik  pada  ship pagi  maupun  sore. Para guru setelah  selesai  melaksanakan  tugasnya pada ship pagi dan sebelum  memasuki ship sore tentunya mulai merasa lapar dan  haus karena saat tersebut merupakan  waktu untuk makan siang.
4.         Incidental time
“Incidental time”  merupakan  waktu  yang  tak  terduga  sebelumnya  ataupun  waktu  yang  terjadi  hanya  saat  tertentu, dimana para guru akan  memerlukan  makanan  atau  minuman yang disediakan oleh kafetaria  sekolah,  misalnya  pada saat guru dan kepala sekolah  mengadakan  rapat  kerja, umumnya diperlukan  konsumsi.
                  Kafetaria  sekolah   menjadi  sangat  penting  peranannya  terutama  bagi  siswa  dan  guru  yang  mengajar  di  dalam  lingkungan  sekolah.  Pengertian  di dalam  lingkungan  sekolah  adalah  area  di  dalam  sekolah  yang  mencakup  bangunan,  lapangan  upacara,  lapangan  olahraga,  mushollah,  dan  lain-lain  yang  pada  umumnya  dibatasi  benteng  atau pagar  terhadap  lingkungan  luar  sekolah.

E.     Langkah-langkah  Mendirikan  Kafetaria Sekolah
1.      Perencanaan  (Planning)
Berikut ini adalah  langkah  yang  harus  dipersiapkan  untuk  mendirikan  kafetaria sekolah  yaitu:
a)      Mencari  sekolah  yang  layak
Beberapa  sekolah  akan  lebih  menguntungkan  daripada  sekolah  yang lainnya  untuk  menjalankan  bisnis  kafetaria  sekolah.  Jenis  sekolah  ini  dapat berupa  SMP  maupun  SMA.  Kriteria  sekolah  yang  layak  yakni:
1)      Jumlah  siswa  di sekolah  tersebut  banyak
Para siswa terdiri dari siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3, masing-masing  kelas  mencakup  beberapa  ruang, misalnya siswa kelas 1 terdiri dari kelas 1A  sampai  kelas 1H, dst.  Jumlah  siswa  yang banyak  ini  jelas  akan  lebih  menguntungkan  bagi  kafetaria  sekolah karena  jumlah  siswa  yang  akan  membeli  produk  kafetaria  juga banyak.
2)      Proses  belajar  mengajar  terdiri  dari  ship  pagi  dan  sore.
Tidak  semua  sekolah  melaksanakan  proses  belajar-mengajar dalam  dua  ship,  banyak  diantaranya  yang  hanya  satu  ship di pagi hari  karena  jumlah  siswa  di sekolah  tersebut  tidak  terlalu  banyak. Panjangnya  waktu  para  siswa  dan  guru  berada  di sekolah  akan memberikan  probabilitas  yang  tinggi  bagi mereka memerlukan makanan, minuman di kafetaria sekolah.
3)      Daya beli para siswa dan guru tinggi.
Daya  beli  maksudnya  kemampuan  para siswa dan  guru sebagai pasar  sasaran  kafetaria untuk  memenuhi  kebutuhan  mereka  berupa makanan dan  minuman  yang tercermin dari banyaknya uang yang dimiliki mereka. Tidak  mudah  untuk  mengetahui daya beli pasar sasaran ini tetapi sebagai pendekatannya antara lain kita dapat mempertimbangkan status sekolah yang bersangkutan.
4)      Banyak  kegiatan  ekstrakurikuler di sekolah yang  bersangkutan.
Kegiatan ekstrakurikuler bagi para siswa dilaksanakan di luar jam belajar. Para siswa pagi melaksanakan  kegiatan ekstrakurikuler  pada sore hari dan para siswa sore melaksanakan ekstrakurikuler pada pagi hari. Semakin lama para siswa berada di sekolah maka semakin besar kemungkinan mereka untuk memerlukan makanan atau  minuman, apalagi kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti berupa cabang olahraga yang cukup menguras energy.
b)      Melakukan “lobbying” terhadap pihak  sekolah.
“Lobbying” maksudnya mengadakan  pembicaraan  dengan  kepala sekolah atau bagian  humas sekolah yang bersangkutan tentang  maksud  kita untuk bekerja  sama dengan  mereka. Kepala sekolah atau bagian humas adalah orang  yang  sangat  penting guna memperlancar rencana  mendirikan kafetaria sekolah. Sehubungan  dengan  itu kita harus sabar mencari waktu dan tempat yang tepat agar dapat bertemu dengan  mereka. Bila mana perlu disampaikan  pemberitahuan  terlebih dahulu bahwa kita akan dating atau tanyakan  kapan  mereka  mempunyai  waktu  menerima kehadiran  kita. Setelah  kepala sekolah atau bagian  humas memberikan jadwal pertemuan, kita jangan sekali-kali datang terlambat apalagi tidak hadir tanpa alasan memberikan kesan tidak baik.
c)      Memilih dan  mengadakan  produk.
Produk adalah  segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar baik yang berwujud untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen. Produk yang dapat ditawarkan ke pasar tersebut beraneka ragam  yaitu barang,  jasa, pengalaman, orang, tempat, organisasi,  informasi, dan  gagasan.  Produk yang  pada umumnya ditawarkan di kafetaria berupa produk berwujud. Sehubungan  jenis produk sangat beraneka ragam  kita   harus memilih produk yang  paling tepat dan  benar-benar dibutuhkan oleh pasar  sasaran kafetaria sekolah.
d)     Tata letak
Tata  letak  barang-barang  dan pengaturan  ruangan  kafetaria  sekolah yang  baik akan  mempermudah  proses kerja. Dengan  demikian  harus diposisikan secara tepat, dimana letak dapur,  letak etalase untuk menyimpan makanan ringan,  kassa tempat konsumen  melakukan  pembayaran atas produk yang dibeli, serta di mana letak  kursi-kursi tempat konsumen duduk saat  menikmati  makanan  dan  minuman  di  kafetaria sekolah.

2.      Pengorganisasian (Organizing).
Uraian  jabatan sangat penting bagi sebuah organisasi bisnis termasuk  kafetaria sekolah. Isi uraian jabatan antara lain sebagai berikut:
a)         Jenis  jabatan
b)         Tugas  utama
c)         Atasan  langsung
d)        Waktu untuk melaksanakan tugas
e)         Kondisi  pekerjaan  dan  resiko yang  mungkin  terjadi
f)          Jumlah karyawan
g)         Peralatan yang diperlukan
h)         Gaji
i)           Dan  lain-lain
Uraian  jabatan  mempunyai banyak fungsi antara lain untuk membimbing dan mengarahkan  setiap karyawan dalam  melaksanakan tugasnya masing-masing serta menjadi sarana bagi atasan  untuk menilai hasil  kerja karyawan.
Demikian  halnya  dengan  kafetaria sekolah, bila memiliki  uraian  jabatan akan mempermudah  manajer  untuk  mengarahkan  setiap  karyawan baik pramuniaga, kasir, juru  masak, dan lain-lain sesuai posisi mereka. Uraian  jabatan juga bermanfaat bagi setiap karyawan  untuk mengetahui apa yang menjadi tugas,  tanggung jawab,  dan wewenangnya  masing-masing  serta kepada siapa ia harus memberikan  laporan  tentang pekerjaannya. Dengan adanya uraian  jabatan dapat mencegah terjadinya  satu  karyawan dengan  karyawan  lainnya saling  mengandalkan atau saling mengabaikan  pekerjaannya karena uraian jabatan inilah yang  membatasi  mana yang  merupakan  pekerjaan  seorang karyawan dan mana yang  merupakan  pekerjaan  karyawan  lainnya.
Maju  mundurnya  kafetaria sekolah turut dipengaruhi oleh kualifikasi dari setiap karyawan. Beberapa hal yang turut mempengaruhi kualifikasi seseorang untuk diperkejakan di  kafetaria sekolah  adalah:
a)      Pengalaman
Alangkah baiknya bila karyawan yang direkrut dan  diperkerjakan di  kafetaria sekolah memiliki  pengalaman  kerja di  kafetaria sekolah  lainnya atau tempat pekerjaan  lain yang ada kesamaan dengan  kafetaria sekolah.
1)      Kemampuan
Kemampuan disini tentunya sesuai dengan posisinya di  kafetaria sekolah  misalnya jika posisinya sebagai  seorang  kasir  sebaiknya ia mempunyai  kemampuan untuk mengoperasionalkan mesin hitung. Jika posisinya sebagai juru masak tentunya ahli  memasak makanan yang akan dijual di kafetaria sekolah.
2)      Motivasi
Motivasi akan  mendorong semangat kerja karyawan. Tidak  jarang karyawan yang bekerja hanya sekedar  ingin mengisi waktu  luang atau agar  tidak diolok-olok sebagai seorang  pengangguran oleh orang lain sehingga prestasi  kerjanya  tidak sebaik orang yang  mempunyai motivasi kerja tinggi dan  mencintai  pekerjaannya.
3)      Pendidikan
Pendidikan untuk posisi tertentu menjadi salah  satu  syarat  utama misalnya seseorang kasir kafetaria sekolah  minimum  harus tamat SMA.. Pada prinsipnya spesifikasi  jabatan akan membantu  pemilik atau manajer kafetaria sekolah untuk  tidak  salah  memperkerjakan orang di kafetaria sekolah.

3.      Pelaksanaan (Actuating).
Ada beberapa hal penting dalam pelaksanaan kafetaria sekolah yang perlu diperhatikan, antara lain:
a)      Waktu buka kafetaria sekolah
Pasar  sasaran  kafetaria sekolah adalah para siswa dan guru, maka kafetaria sekolah  sebaiknya  sudah dibuka pada saat mereka tiba di sekolah, supaya  jika  ada  diantara  mereka yang  memerlukan produk tertentu dapat membelinya di kafetaria sekolah. Waktu  buka  kafetaria sekolah  yang  lebih awal  ini  juga  penting  bagi  mereka  yang  akan  mengantarkan  produk  yang  akan dijual  di  kafetaria sekolah  terutama  makanan  ringan dari masyarakat di sekitar sekolah.
b)      Kebersihan  kafetaria sekolah
Tak  ada konsumen  yang  merasa  nyaman  menikmati  makanan atau minuman di tempat kotor. Sehubungan  dengan  itu sambil menunggu konsumen  dating  setiap karyawan  harus  mempersiapkan  segala sesuatu yang  diperlukan  termasuk  kebersihan  kafetaria  sekolah.
c)      Pelayanan kepada konsumen
Para  konsumen  mempunyai  sikap dan perilaku  yang  berbeda-beda. Setiap karyawan  kafetaria sekolah  hendaknya  memberikan  pelayanan sebaik-baiknya. Konsumen  mana yang harus dilayani  terlebih dahulu, tidak lupa selalu bersikap ramah  kepada  setiap konsumen, mudah  memberikan salam dan membiasakan diri mengucapkan  terima kasih terutama setelah konsumen  melakukan  transaksi.

d)     Memahami  jadwal kafetaria sekolah
Jadwal kerja kafetaria sekolah  harus disesuaikan dengan jadwal kegiatan  sekolah, oleh  karena  itu  harus  memahami  betul  jadwal  kegiatan sekolah  yang  bersangkutan. Pada saat  tertentu  kafetaria sekolah tidak terlalu sibuk, kesempatan  ini  harus dimanfaatkan  untuk  mempersiapkan  sedemikian rupa segala sesuatu yang diperlukan konsumen pada saat  mereka memerlukannya. Pada saat lainnya   kafetaria sekolah  akan  sibuk melayani para konsumen  terutama saat istirahat belajar, maka setiap karyawan harus cekatan  melayani mereka. Salah satu contoh  jadwal  kafetaria sekolah yang disesuaikan  dengan  jadwal  kegiatan dapat dilihat di Tabel 1.1 (lampiran).

4.      Pengawasan (Controlling).
Hal ini dapat dilakukan  dengan  melakukan  pencatatan/akuntansi. Aktivitas pengumpulan, pemrosesan, pelaporan, penganalisaan, penginterpretasian, dan  perkiraan  informasi  keuangan. Manfaat melakukan  pencatatan/akuntansi antara  lain sebagai berikut:
a)      Alat untuk  melakukan  perencanaan dan kebijakan  pada masa yang akan dating
b)      Tolok  ukur jenis kinerja bisnis
c)      Laporan  tertulis kepada  pihak yang  membutuhkan
d)     Salah satu  kelengkapan untuk mengajukan  kredit
Ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan  pencatatan  pada  kafetaria sekolah antara lain:
a)      Pemasukan dan  pengeluaran  uang  kafetaria sehari-hari.
Data  ini  dapat  dipergunakan  sebagai  salah  satu  alat  ukur  kinerja kafetaria sekolah dan  juga turut  membantu  kebijakan  konvensasi  bagi  para karyawan.
b)      Pemasukan dan  pengeluaran  produk  sehari-hari.
Catatan  yang  dilakukan  termasuk di dalamnya  pencatatan  produk titipan dari pihak ketiga, sehingga memudahkan  pembayaran pada saat pihak pemilik produk tersebut datang untuk  melakukan  penagihan.
c)      Persediaan  produk  kafetaria sekolah
Hal ini penting terutama sebagai alat bantu untuk melakukan kebijakan pembelian  pengadaan produk.




























BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Manajemen  layanan  khusus adalah  suatu  proses  kegiatan memberikan  layanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan  pembelajaran bisa tercapai secara efektif  dan efisien. Implementasi  manajemen  layanan  khusus  yang  dilakukan  sekolah  salah  satunya  manajemen  kafetaria sekolah.  Kafetaria  sekolah  sendiri merupakan suatu  usaha yang  menyediakan  kebutuhan  para siswa dan guru berupa makanan  berat, makanan  ringan dan  minuman, alat  tulis dan  perlengkapan  sekolah yang  dioperasionalkan di dalam  lingkungan sekolah.
Tujuan dan fungsi kafetaria diatas, maka sekolah harus menyediakan  kafetaria yang bersih, menyenangkan, luas, menarik, tenang, dan tertib. Karena banyak kita ketahui bahwa sekolah-sekolah tidak begitu memfokuskan kafetaria sebagai salah  satu tempat yang sangat penting di sekolah.Langkah-langkah  mendirikan  kafetaria sekolah meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating) dan  pengawasan (controlling).

B.     Saran
Dengan mempelajari manajemen kafetaria sekolah diharapkan pembaca dapat mengimplementasikan hal tersebut agar kafetaria sekolah dapat dikelola dengan baik dan dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu juga dapat menjamin mutu serta kualitas yang disajikan di kafetaria untuk menjaga kesehatan peserta didik atau guru serta pembeli di lingkungan sekolah.






Daftar Rujukan

Suparyanto, Wachyu.2003. Mendirikan Usaha Kantin Sekolah. Bandung: Alfabeta
Mustiningsih. 2005.Manajemen Layanan Khusus. Manajemen Pendidikan, 23(4): 347-350
Sudrajat, Akhmad. 2010. Mengelola Kantin Sekolah. (Online). (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/06/03/tentang-kantin-sekolah/), diakses pada 29 Agustus 2015
Tjiptono, Fandy dan Chandra, Gregorius. 2007. Service, Quality& Satisfaction. Yogyakarta: Andi
Alvionita, Linda. 2013. Pengelolaan Kafetaria Sekolah. (Online). (https://alvionitalinda.wordpress.com/2013/06/02/pengelolaan-kafetaria-sekolah/), diakses 29 Agustus 2015
















Lampiran

Tabel 1.1 Jadwal kerja kafetaria sekolah
Waktu
Kegiatan Sekolah
Kegiatan Kafetaria Sekolah
06.00-07.15
Siswa dan guru tiba di sekolah
Buka, persiapan, dan pelayanan konsumen
07.15-07.55
Pelajaran 1
Persiapan dan pelayanan konsumen
07.55-08.35
Pelajaran 2
Persiapan dan pelayanan konsumen
08.35-09.15
Pelajaran 3
Persiapan dan pelayanan konsumen
09.15-09.55
Pelajaran 4
Persiapan dan pelayanan konsumen
09.55-10.10
Istirahat
Pelayanan konsumen
10.10-10.50
Pelajaran 5
Persiapan dan pelayanan konsumen
10.50-11.30
Pelajaran 6
Persiapan dan pelayanan konsumen
11.30-12.10
Pelajaran 7
Persiapan dan pelayanan konsumen
12.10-12.30
Pergantian ship
Pelayanan konsumen
12.30-13.10
Pelajaran 1
Persiapan dan pelayanan konsumen
13.10-13.50
Pelajaran 2
Persiapan dan pelayanan konsumen
13.50-14.30
Pelajaran 3
Persiapan dan pelayanan konsumen
14.30-15.10
Pelajaran 4
Persiapan dan pelayanan konsumen
15.10-15.25
Istirahat
Pelayanan konsumen
15.25-16.05
Pelajaran 5
Persiapan dan pelayanan konsumen
16.05-16.45
Pelajaran 6
Persiapan dan pelayanan konsumen
16.45-17.25
Pelajaran 7
Persiapan dan pelayanan konsumen
17.25-18.00
Bubar
Persiapan dan pelayanan konsumen